Credit Union Stella Maris berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan kepada anggota dengan mendorong angota-anggota membuat dan mengembangkan usaha produktif, baik individu maupun kelompok.

Usaha-usaha produktif individu tersebut didampingi oleh staf CU Stella Maris. Tanggal 18 April 2024, staf Diklat dan Pemberdayaan, Dwi Noprita dan Yosep, manajer TP Jungkat melakukan kunjungan pendampingan ke sejumlah anggota di TP Jungkat. Kunjungan  pertama ke rumah Arsyad. Ia memiliki usaha air gallon, gas dan mesin penggilingan padi.

Arsyad sudah menjadi anggota dari tahun 2014, dan pinjam empat kali. Pinjaman tersebut digunakan membeli mesin penggilingan padi dan penambahan usaha membuka depot air galon. “Saya sangat bersyukur dan merasakan manfaat CU dalam perkembangan usaha saya,”ujarnya.

Kunjungan di rumah berikutnya ke Isriyana yang hari- hari bekerja sebagai guru honorer namun di rumah juga membuka usaha toko kelontong. Satu keluarga sudah menjadi anggota CU Stella Maris (suami dan 3 anak).  Selama menjadi anggota ia sudah meminjam lima kali. Omset penjualan tokonya sekitar Rp30 juta perbulan. Ke depan Istriana ingin membangun bagian belakang dari tempat usaha karena sudah keropos.

Anggota berikutnya adalah Agus. Ia anak muda yang enerjik, memiliki usaha kerupuk ikan tomgkol. Satu kali produksi 10-15 kilogram tepung terigu. Pembuatan kerupuk ini sudah di jalani agus sejak 10 tahun lalu. Untuk penjualan kerupuk ia menitipkan di kurang lebih 200 toko.

Selain usaha kerupuk agus memiliki dua tempat toko kelontong yang dikelola oleh kakak dan dan istinya. “Saya berharap CU terus dapat mendukung dalam usaha dan proses pinjaman tidak sulit,’ ujarnya.

Kunjungan berikutnya adalah ke tempat usaha Herlina Kusnawati. Ia membuka usaha warung kopi yang terletak di simpang perusahaan PT.Mas. Herlina dan tiga anaknya sudah 4 tahun menjadi anggota CUSM. Suaminya yang belum karena menjadi anggota di CU lain. Selama menjadi anggota sudah empat kali meminjam untuk memperluas usaha maupun unuk kebutuhan keluarga.Kendala dalam melakukan usaha, karena di perusahaan system penggajian bulanan jadi ada beberapa yang pembayaran dengan hutang perbulan sehingga berpengaruh pada perputaran modal yang tersendat.

Selanjutnya Tim Pemberdayaan mengunjungi Ritawati dan Muhamad Hasan. Suami isteri ini dan anak-anaknya sudah menjadi anggota CUSM. Mereka mengelola usaha toko kelontong, depot air, pangkalan gas dan penjualan BBM.Untuk penjualan gallon air langsung ke kapal- kapal barang yang sandar di pelabuhan.Mereka sudah tujuh kali pinjam untuk menambah usaha menjadi lebih besar.

Anggota berikutnya yang dikunjungi adalah Yenny. Yenny menjadi anggota sudah empat tahun. Dengan menjadi modal TKI di Malaysia, ia memiliki modal untuk membuka kembali usaha  bakso sapi yang sudah di rintisnya sejak 16 tahu  lalu. Namun karena  Covid, usaha ini sempat bangkrut. Sekarang Yenny mengembangkan bakso nya lagi. Ia juga menjual gorengan dan kue-kue serta minuman. Suaminya juga anggota CUSM yang sehari hari sebagai tukang urut dan membuka tempat praktek di bagian samping kanan warung. Juga melayani urut panggilan di rumah.

Kunjungan terakhir ke tempat usaha Muhamad Yani yang menjadi anggita CUSM  sudah 15 tahun. Ia aktif meminjam dan menabung. Semua anggota keluarga juga anggota CUSM. Usaha yang dikelolanya adalah bengkel sepeda motor dan pangkalan gas.

Dari kunjungan penguatan kepada anggota yang mempunyai usaha produktif ini terbukti bahwa kehadiran Credit Union Stella Maris sangat bermanfaat bagi anggota. Anggota dapat memperbaiki kualitas hidupnya, kesejahteraan keluarga pun semakin baik dengan mereka membuat usaha-usaha produktif dengan pengetahuan dan dorongan yang didapat melalu pendidikan motivasi, pendidikan dasar CU Stella Maris. Semoga usaha-ushaa produktif anggota ini semakin sukses.**